Just…….PLUG and PLAY

Setelah sekian lama aku tidak mengunjungi teman untuk sekedar ngobrol dan sharing tentang segala hal, hari ini aku sempatkan untuk tidak merubah kebiasaan yang selama ini kami lakukan.
Kebetulan kami sama-sama mempunyai hobby tanaman hias, tak lain dan tak bukan adalah tanaman hiasnya laki-laki, anthurium. Dan menjadi kebiasaanku juga tidak jarang aku membawa salah satu atau beberapa koleksiku untuk kita bahas bersama.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, tibalah ke rumah teman sesama penghobi tadi. Belum sempat aku masuk dan ketok pintu ternyata sudah disambut oleh seorang gadis kecil mungil dan imut, menghambur ke arahku.

 Imut: “Hallo Om…lama nggak kelihatan? Katanya pergi jauh ya? Mana oleh-olehnya?”
 Satu kalimat yang berisi banyak pertanyaan, biasalah namanya juga anak-anak. Sambil aku peluk anak itu, aku lihat jari-jari tangannya diperban.
 Joy:”Iya Om kemaren ada urusan, iya tuh oleh-olehnya di dalam mobil. Eh tangannya kenapa…..?”
Sambil aku gendong anak itu ke mobil untuk mengambil sekedar oleh-oleh.
 Imut: “Kemaren tanganku dipukul sama papa gara-gara ngerusak tanamannya….!”
Dia terdiam dan sepertinya ada bayang-bayang rasa takut untuk menceritakan kejadian detailnya.
 Joy:”Oh ya…papanya ada?” tanyaku lagi
Imut:”Ada….di dalam Om.”Joy:”Yaudah Om ketemu papa dulu yach, Imut maen dulu sama boneka oleh-oleh Om.”
Imut:”Iya Om..!” Kemudian dia turun dan bermain.
 Langsung aku masuk dan menuju ke tempat biasa temanku nongkrong. Tidak ada tempat laen kecuali di belakang rumah dimana tanamannya diletakkan.
Kami ngobrol seputar tanaman pembawa stress itu ngalor-ngidul, dan akhirnya memang dia mengakui bahwa tanaman yang aku bawa lebih bagus dari miliknya.
 Joy:”Kalau mau, silahkan ambil tanamanku itu buat kamu, dengan satu syarat.”
Temen:” Okey syaratnya apa dan berapa aku harus bayar..!” dia sangat bersemangat mendapat tawaranku.
Joy:’Tidak usah bayar….!”
Temen:”Lhah………………..trus syaratnya apa? Serius nich..!”
 Bersamaan dengan itu, anak kecil imut tadi masuk dan berkata dengan polosnya kepada papanya.
Imut:”Pa…maaf Imut kemarin merusak tanaman Papa….? Tapi kapan tangan imut bisa tumbuh lagi…?”
Kami semua terdiam………………dengan pertanyaan anak kecil itu tadi.
 Ternyata jari-jari tangan anak itu telah dipukul oleh papanya dengan pentungan karena merusak tanaman kesayangannya, dan ketika dibawa ke rumah sakit, Dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari mungil itu, tetapi usahanya gagal dan harus melakukan amputasi.
 

Barang yang rusak bisa diperbaiki atau dicari gantinya yang lebih bagus, tetapi tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat untuk diperbaiki.
Terlalu sering kita mengalami kegagalan untuk bisa membedakan antara seseorang dengan perbuatannya.
Seringkali kita lupa bahwa mengampuni lebih bersahaja dari pada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah, tetapi tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.
Tahan……tunda, dan pikirkan sebelum mengambil suatu tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan yang lainnya.
 
Hidup bukanlah sebuah DVD player, yang dapat dengan sesukanya kita Backward dan Forward.
 
Hidup hanyalah tombol PLAY dan STOP saja”
Jangan sesal kemudian……………………..!

8 Tanggapan

  1. kek nya pernah baca… cerita ini
    tapi dimana yak
    *lupa*

  2. play dan stop???
    kayaknya masih ada tombol prev dah
    😆

    @jiki
    halah.. kemaren baru baca di angkot kan??
    :p

  3. @alma
    sok teu
    *getok alma pake sutil*

  4. kok lebih sayang anak daripada tumbuhan ..

    nyuwun sewu dan mohon maaf boleh ndak saya menyumbangkan pisuhan dari jauh untuk teman sampeyan itu ?

    #mamajiki n alma
    ngopo…ngopo..??

  5. @regsa
    wes misuh2???
    ga opo2 kang..

    ahhhhh jiki, jiku, juki….
    jangan jinjit-jinjit disini Bu.. inget suami lho
    😆

  6. mode bisik-bisik on:
    Eh ger…emange beneran po gosipe?
    sambil lirik itu-tuuuh…

  7. Udah pernah baca..dan sebel banget..kasian ga sih..mendidik anak toh ga perlu sampe kayak gitu..kok saya jadi emosi gini ya?hehehe..

  8. kasus seperti ini ada dlm skala besar yaitu jk kita mengalami pejabat negara yg korupsi hak masyarakat shg masyarakat sgt menderita.

Tinggalkan Balasan ke almascatie Batalkan balasan